Kamis, 19 November 2015

SINTAKSIS


Sintaksis adalah suatu tatabahasa yang membahas hubungan antar-kata dalam kalimat seperti hubungan antara Subjek, Predikat, dan Objek di dalam kalimat. Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang membahas tentang seluk beluk wacana, frasa, klausa, dan kalimat. Jadi frasa adalah objek kajian sintaksis terkecil sedangkan kalimat adalah objek sintaksis terbesar.
1.       Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif yaitu hubungan antar unsur yang tidak berstruktur subjek-predikat-objek.
Contoh:
a.       Wanita cantik
b.      Roti bakar
c.       Baru datang
d.      Sedang membaca
Satuan bahasa wanita cantik, roti bakar, baruu datang, dan sedang membaca merupakan frasa karena tidak membentuk hubungan subjek dan predikat. Frasa dibedakan melalui kelas katanya menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
·         Frasa verbal
Frasa verbal adalah kelompok kata yang dibentuk dari kata kerja atau verba. Frasa verbal dibagi lagi menjadi frasa verbal modifikatif (pewatas), frasa verbal koordinatif, dan frasa verbal apositif.
Ø  Frasa verbal modifikatif (pewatas)
Contoh frasa verbal pewatas depan
-          Dia bekerja keras sepanjang malam.
-          Orang itu bekerja cepat setiap hari.
Contoh frasa verbal pewatas belakang
-          Kami akan menyanyikan lagu kebangsaan.
-          Dia pasti menyukai makanan itu.
Ø  Frasa verbal koordinatif, yaitu dua verba yang disatukan dengan kata penghubung. Contoh:
-          Dia menyapu dan mengepel lantai rumahnya.
Ø  Frasa verbal apositif, yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan. Contoh:
-          Usaha Ibu Yani­, berjualan sayur, kini semakin ramai pembeli
·         Frasa Adjektival
Frasa adjectival adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat atau keadaan sebagai inti yang diterangkan dengan menambahkan kata lain untuk menerangkan agak, dapat, harus, kurang, lebih, paling, dan sangat untuk menjelaskan kelompok kata tersebut.
Ø  Frasa adjectival modifikatif (membatasi). Contoh:
-          Cantik benar kekasihnya.
Ø  Frasa adjectival koordinatif (menggabungkan). Contoh:
-          Setelah pindah, dia aman tentram di rumah barunya.
Ø  Frasa adjectival apositif. Contoh:
-          Skripsi yang berkualitas, terpuji dan terbaik diterbitkan oleh Universitas.
·         Frasa Nominal
Frasa nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda. Contoh:
-          Pada hari minggu layanan pustaka tetap dibuka.
-          Setiap orang menginginkan kebahagiaan dunia akhirat.
-          Arkan, mahasiswa teladan itu, kini menjadi dosen di Universitas Gunadarma.
·         Frasa adverbial
Frasa adverbial adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata sifat.
-          Dia sangat pandai dalam pelajaran akuntansi biaya.
-          Jarang dari rumah ke kampus kurang lebih lima kilometer.
·         Frasa Pronomial
Frasa pronominal adalah frasa yang dibentuk dengan kata ganti. Contoh:
-          Mereka berdua meminta izin karena mengikuti perlombaan.
Dua orang dalam kalimat tersebut diganti dengan kata ganti ‘mereka berdua’
·         Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata bilangan. Contoh:
-          Dia memotong dua puluh ekor kambing kurban.
·         Frasa Introgativa Koordinatif
Frasa introgrativa koordinatif adalah frasa yang berintikan pada kata tanya. Contoh:
-          Jawaban apa atau siapa merupakan ciri subjek kalimat.
·         Frasa Demonstrativa Koordinatif
Frasa demonstrative koordinatif adalah frasa yang dibentuk dengan dua kata yang tidak saling menerangkan atau menjelaskan. Contoh:
-          Dia berada di sana atau di sini sama saja.
·         Frasa Proposional Koordinatif
Frasa proporsional koordinatif terdiri dari kata depan dan tidak saling menerangkan. Contoh:
-          Perjalanan kami dari dan ke Tegal membutuhkan waktu tigabelas jam.

2.       Klausa
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif. Klausa dapat berpotensi menjadi kalimat karena mengandung unsure predikatif atau verba. Klausa berbeda dengan kalimat. Perbedaan antara klausa dengan kalimat adalah terletak pada intonasi final. Kalimat diakhiri dengan intonasi final berupa berita, tanya, perintah, dan kagum sedangkan klausa tidak. Klausa dibedakan sebagai berikut:
·         Klausa kalimat majemuk setara
Dalam klausa ini, setiap klausa memiliki kedudukan yang sama. Klausa kalimat majemuk koordinatif terdiri dari dua klausa yang tidak saling menerangkan. Contoh:
-          Irma membaca buku dan ayahnya bermain catur.
Klausa pertama Irma membaca buku. Klausa kedua,  ayahnya bermain catur. Keduanya tidak saling menerangkan.
·         Klausa kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat dibangun dengan klausa yang berfungsi menerangkan klausa lainnya. Contoh:
-          Dia pindah ke Depok setelah ayahnya menjadi dosen di Universitas Indonesia.
·         Klausa gabungan kalimat majemuk setara dan bertingkat
Klausa ini terdiri dari tiga klausa atau lebih. Contoh:
-          Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi.
3.       Kalimat
Kalimat adalah satuan bahsa yang terbentuk dari gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dngan frasa, yang mengandung satu subjek dan predikat baik itu eksplisit maupun implisit. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali dengan huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi dengan tanda koma(,), titik dua(:), atau titik koma(;), dan diakhiri dengan lambing intonasi final yaitu tanda titik(.), tanda tanya(?), atau tanda seru(!).

·         Fungsi sintaksis dalam kalimat
Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah sebagai wadah yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu. Wujud nyata fungsi sintaksis adala adanya subjek, predikat, objek, pelengkap, danketerangan dalam suatu kalimat walaupun tidak semua kalimat harus terdiri dari semua unsur tersebut.
Ø  Subjek
Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat tersebut dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain yaitu predikat. Subjek adalah klausa yang dapat disebut sebagai yang mengerjakan suatu predikat atau kata kerja. Contoh:
-          Ibu memasak
  S            P
Ø  Predikat
Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Contoh:
-          Ibu memasak
  S            P
Ibu adalah pokok kalimat. Memasak adalah kata kerja yang menjelaskan pokok kalimat.
Ø  Objek
Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek berupa nomina. Contoh
Ayah membaca buku.
S                      P             O
Ø  Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi untuk melegkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Contoh:
-          Bu Mul bedagang sayur di pasar pagi
   S              P               pel.     ket.
Ø  Keterangan
Keterangan adalah unsure kalimat yang memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Contoh:
-          Ibu membeli kue di pasar.
S              P             O   ket. Tempat

Sumber: