Sintaksis adalah suatu tatabahasa yang membahas hubungan
antar-kata dalam kalimat seperti hubungan antara Subjek, Predikat, dan Objek di
dalam kalimat. Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang membahas tentang
seluk beluk wacana, frasa, klausa, dan kalimat. Jadi frasa adalah objek kajian
sintaksis terkecil sedangkan kalimat adalah objek sintaksis terbesar.
1.
Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih
yang bersifat nonpredikatif yaitu hubungan antar unsur yang tidak berstruktur
subjek-predikat-objek.
Contoh:
a.
Wanita cantik
b.
Roti bakar
c.
Baru datang
d.
Sedang membaca
Satuan bahasa wanita cantik, roti bakar, baruu datang, dan sedang membaca
merupakan frasa karena tidak membentuk hubungan subjek dan predikat. Frasa
dibedakan melalui kelas katanya menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
·
Frasa verbal
Frasa verbal adalah kelompok kata yang dibentuk dari kata kerja atau verba.
Frasa verbal dibagi lagi menjadi frasa verbal modifikatif (pewatas), frasa
verbal koordinatif, dan frasa verbal apositif.
Ø
Frasa verbal modifikatif
(pewatas)
Contoh frasa verbal pewatas depan
-
Dia bekerja keras
sepanjang malam.
-
Orang itu bekerja cepat
setiap hari.
Contoh frasa verbal pewatas belakang
-
Kami akan menyanyikan
lagu kebangsaan.
-
Dia pasti menyukai
makanan itu.
Ø
Frasa verbal koordinatif,
yaitu dua verba yang disatukan dengan kata penghubung. Contoh:
-
Dia menyapu dan mengepel
lantai rumahnya.
Ø
Frasa verbal apositif,
yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan. Contoh:
-
Usaha Ibu Yani, berjualan
sayur, kini semakin ramai pembeli
·
Frasa Adjektival
Frasa adjectival adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat
atau keadaan sebagai inti yang diterangkan dengan menambahkan kata lain untuk
menerangkan agak, dapat, harus, kurang, lebih, paling, dan sangat untuk
menjelaskan kelompok kata tersebut.
Ø
Frasa adjectival
modifikatif (membatasi). Contoh:
-
Cantik benar
kekasihnya.
Ø
Frasa adjectival
koordinatif (menggabungkan). Contoh:
-
Setelah pindah, dia aman
tentram di rumah barunya.
Ø
Frasa adjectival apositif.
Contoh:
-
Skripsi yang berkualitas, terpuji
dan terbaik diterbitkan oleh Universitas.
·
Frasa Nominal
Frasa nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas
sebuah kata benda. Contoh:
-
Pada hari minggu
layanan pustaka tetap dibuka.
-
Setiap orang menginginkan
kebahagiaan dunia akhirat.
-
Arkan, mahasiswa teladan
itu, kini menjadi dosen di Universitas Gunadarma.
·
Frasa adverbial
Frasa adverbial adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata
sifat.
-
Dia sangat pandai
dalam pelajaran akuntansi biaya.
-
Jarang dari rumah ke kampus
kurang lebih lima kilometer.
·
Frasa Pronomial
Frasa pronominal adalah frasa yang dibentuk dengan kata ganti. Contoh:
-
Mereka berdua
meminta izin karena mengikuti perlombaan.
Dua orang dalam kalimat tersebut diganti dengan kata ganti ‘mereka
berdua’
·
Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata bilangan.
Contoh:
-
Dia memotong dua puluh ekor
kambing kurban.
·
Frasa Introgativa
Koordinatif
Frasa introgrativa koordinatif adalah frasa yang berintikan pada kata
tanya. Contoh:
-
Jawaban apa atau siapa
merupakan ciri subjek kalimat.
·
Frasa Demonstrativa
Koordinatif
Frasa demonstrative koordinatif adalah frasa yang dibentuk dengan dua
kata yang tidak saling menerangkan atau menjelaskan. Contoh:
-
Dia berada di sana atau
di sini sama saja.
·
Frasa Proposional
Koordinatif
Frasa proporsional koordinatif terdiri dari kata depan dan tidak saling
menerangkan. Contoh:
-
Perjalanan kami dari dan
ke Tegal membutuhkan waktu tigabelas jam.
2.
Klausa
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di
dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif. Klausa dapat
berpotensi menjadi kalimat karena mengandung unsure predikatif atau verba.
Klausa berbeda dengan kalimat. Perbedaan antara klausa dengan kalimat adalah
terletak pada intonasi final. Kalimat diakhiri dengan intonasi final berupa
berita, tanya, perintah, dan kagum sedangkan klausa tidak. Klausa dibedakan
sebagai berikut:
·
Klausa kalimat majemuk
setara
Dalam klausa ini, setiap klausa memiliki kedudukan yang sama. Klausa
kalimat majemuk koordinatif terdiri dari dua klausa yang tidak saling
menerangkan. Contoh:
-
Irma membaca buku dan
ayahnya bermain catur.
Klausa pertama Irma membaca
buku. Klausa kedua, ayahnya
bermain catur. Keduanya tidak saling menerangkan.
·
Klausa kalimat majemuk
bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat dibangun dengan klausa yang berfungsi
menerangkan klausa lainnya. Contoh:
-
Dia pindah ke Depok
setelah ayahnya menjadi dosen di Universitas Indonesia.
·
Klausa gabungan kalimat
majemuk setara dan bertingkat
Klausa ini terdiri dari tiga klausa atau lebih. Contoh:
-
Dia pindah ke Jakarta
setelah ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi.
3.
Kalimat
Kalimat adalah satuan bahsa yang terbentuk
dari gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa
dngan frasa, yang mengandung satu subjek dan predikat baik itu eksplisit maupun
implisit. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali dengan
huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi dengan tanda koma(,), titik
dua(:), atau titik koma(;), dan diakhiri dengan lambing intonasi final yaitu
tanda titik(.), tanda tanya(?), atau tanda seru(!).
·
Fungsi sintaksis dalam
kalimat
Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah sebagai wadah yang dapat diisi
oleh bentuk bahasa tertentu. Wujud nyata fungsi sintaksis adala adanya subjek,
predikat, objek, pelengkap, danketerangan dalam suatu kalimat walaupun tidak
semua kalimat harus terdiri dari semua unsur tersebut.
Ø
Subjek
Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat
tersebut dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain yaitu predikat. Subjek adalah
klausa yang dapat disebut sebagai yang mengerjakan suatu predikat atau kata
kerja. Contoh:
-
Ibu memasak
S P
Ø
Predikat
Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat
atau subjek. Contoh:
-
Ibu memasak
S P
Ibu adalah pokok kalimat. Memasak adalah kata kerja yang menjelaskan
pokok kalimat.
Ø
Objek
Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba
transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek berupa nomina. Contoh
Ayah membaca buku.
S P O
Ø
Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi untuk melegkapi informasi,
mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Contoh:
-
Bu Mul bedagang
sayur di pasar pagi
S P
pel. ket.
Ø
Keterangan
Keterangan adalah unsure kalimat yang memberikan keterangan pada seluruh
kalimat. Contoh:
-
Ibu membeli kue
di pasar.
S P O
ket. Tempat
Sumber: