A.
Rasio
Likuiditas
Rasio
likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya dengan asset lancar yang dimilikinya. Salah satu pengukuran
rasio likuiditas ialah Current Ratio.
Current Ratio merupakan perbandingan
antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current
Ratio yang tinggi memeberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor
jangka pendek, dalam arti setiap perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi
kewajiban-kewajiban financial jangka pendeknya.
Rumus
:
Analisis :
Pada tahun 2015 dan 2016 secara
berturut-turut setiap hutang lancar Rp.100,- dijamin oleh aktiva lancar sebesar
Rp.672,- dan Rp. 726,-. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kesulitan bagi ACE
HARDWARE INDONESIA Tbk untuk melunasi hutangnya karena hanya dengan mencairkan
aktiva lancarnyapun hutang lancar tersebut sudah dapat dilunasi bahkan
pergerakan Current Ratio dari tahun 2015-2016 semakin tinggi maka
akan semakin terjamin hutang perusahaan kepada kreditur.
B.
Rasio
Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang
menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan hutang.
Artinya, seberapa besar beban hutang yang ditanggung oleh perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Salah
satu pengukuran rasio solvabilitas ialah Debt
to Total Asset Ratio. Debt to Total
Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada
aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Rumus :
Analisis :
Pada tahun 2015 dan 2016 secara
berturut-turut setiap Rp.100,- total aktiva yang dilakukan dibelanjai dari
hutang sebesar Rp.17,5,- dan Rp. 18,3,- atau terdapat 17,5% aktiva pada tahun
2015 dibelanjai dari hutang dan begitu pula tahun 2016 sebesar 18,3%.
Pergerakan DAR yang naik ini menunjukkan bahwa kredibilitas ACE HARDWARE
INDONESIA Tbk di mata kreditur sehingga kreditur dapat memberikan pinjaman
lebih besar dari tahun sebelumnya. Namun, DAR yang semakin naik ini juga harus
diperhatikan agar tidak semakin besar supaya kegiatan perusahaan tidak
terganggu oleh kewajiban yang harus dilunasi.
C.
Rasio
Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan pada tingkat
penjualan, asset, dan modal saham tertentu.
Salah satu pengukuran rasio profitabilitas ialah Net Profit Margin. Net Profit
Margin merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan
pajak penghasilan. Net Profit Margin mengukur
sejauh mana kemampan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan
tertentu.
Rumus :
Analisis :
Pada tahun 2015 dan 2016 secara
berturut-turut setiap Rp.100,- penjualan yang dilakukan atas asset perusahaan
mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp.12,5,- dan Rp. 14,3,-. Hal ini
menunjukkan bahwa PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk mengalami kenaikan laba pada
periode 2015 dan 2016.
D.
Rasio
Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang
menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Rasio ini digunakan
untuk menilai seberapa efisien perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola
sumber daya yang dimilikinya. Salah satu pengukuran rasio aktivitas ialah Total Asset Turnover. Total Asset Turnover merupakan rasio
yang megukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari perputaran maupun
pemanfaatan total aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Rumus :
Analisis :
Total
Asset Turnover adalah cara untuk mengukur efisiensi perputaran dari semua asset yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi tingkat rasio ini maka akan semakin baik. Namun,
pada PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk, pada tahun 2015 dan 2016 secara
berturut-turut dana yang tercatat dalam total aktiva dalam satu putaran adalah 1,46
kali dan 1,32 kali atau setiap rupiah total aktiva selama setahun menghasilkan
penjualan sebesar Rp. 146,- dan Rp. 132,-. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami penurunan penjualan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Sehingga perlu
dicari solusi untuk mengatasinya, yaitu dengan meningkatkan inovasi terhadap
produk yang akan di jual sehingga dapat meningkatkan penjualan tersebut.
Kesimpulan
TAHUN
|
CR
|
TATO
|
NPM
|
DAR
|
2015
|
672%
|
146%
|
12%
|
17%
|
2016
|
726%
|
132%
|
14%
|
18%
|
PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk pada tahun
2015 dan 2016 mampu melunasi hutang lancar dengan aktiva lancarnya. Keadaan
itupun mampu membuat kreditur percaya untuk memberikan pinjaman lebih besar di
tahun 2016 sehingga terjadi peningkatan kewajiban dari tahun 2015 hingga 2016.
Namun hal ini harus tetap diperhatikan agar perusahaan tidak bergantung pada
pinjaman. Keadaan yang cukup baikpun ditunjukkan dari kemampuan Ace Hardware
yang meningkat dalam memperoleh laba. Namun sayangnya pengelolaan asset
perusahaan kurang efisien sehingga perputarannya menurun. Hal itu menunjukkan
ada kecenderungan pengendapan asset yang kurang baik bagi perusahaan, maka
perlu dilakukan evaluasi dan inovasi agar aktivitas perusahaan berjalan lebih
efisien dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar